Kamis, 21 Juni 2012

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

 SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

 Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
1. Darah
Bagian-bagian darah
Sel-sel darah (bagian yg padat)
  • Eritrosit (sel darah merah)
  • Leukosit (sel darah putih)
  • Trombosit (keping darah)
sel-darah
sel-darah
Plasma Darah (bagian yg cair)
  • Serum
  • Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
jantung-manusia
jantung-manusia
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi
  • Tempat Agak ke dalam
  • Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
  • Aliran darah Berasal dari jantung
  • Denyut terasa
  • Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
  • Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena

  1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
  2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
  3. Aliran darah Menuju jantung
  4. Denyut tidak terasa
  5. Katup Disepanjang pembuluh
  6. Bila ada luka Darah Tidak memancar
1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)
Penyakit pada Sistem Transportasi
1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal

SISTEM PERNAFASAN BAGI MANUSIA

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

Sistem pernafasan pada manusia terdiri dari jaringan  dan organ tubuh yang merupakan  parameter kesehatan manusia, jika salah satu sistem pernafasan manusia terganggu  maka secara otomatis segala sistem yang bekerja dalam tubuh  manusia akan terganggu dan hal ini jelas menimbulkan ketidak seimbangan proses pertumbuhan manusia. Secara jangka panjang akan menimbulkan berbagai macam penyakit.Oleh sebab itu, saya mencoba memberikan gambaran tentang proses dan sistem pernafasan tubuh manusia serta fungsinya masing-masing:
Sistem respirasi dapat dibagi menjadi :
- Saluran pernafasan atas ; terdiri atas bagian di luar rongga dada : udara melewati hidung, kavitas nasalis, faring, laring dan trakea bagian atas.
-  Saluran pernafasan bawah ; bagian yang terdapat dalam rongga dada : trakea bagian bawah dan paru – paru .
Organ dan sistem pernafasan pada manusia:
-  Berbentuk pyramid disertai dengan suatu akar dan dasar.
-  Bagian ini terdiri dari :
1. Septum nasal membagi hidung menjadi sisi kiri dan sisi kanan yang disebut rongga nasal.
2. Naris eksternal di batasi oleh kartilago nasal.
3. Tulang hidung ; membentuk  jembatan dan bagian superior kedua sisi hidung.
4. Empat pasang sinus paranasal ; frontal, etmoid, maksilar, dan fenoid. berfungsi meringankan tulang cranial, memberi area permukaan tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk, memproduksi mucus, dan memberi efek resonansi untuk suara.
5. Rambut yang berada di dalam lubang hidung menghambat masuknya debu.
MEMBRAN MUKOSA NASAL / KAVITAS NASALIS
-   Kavitas nasalis terdapat dalam tengkorak, dan dipisahkan oleh septum nasal.
-   Bagian atas kavitas nasalis terdapat reseptor olfaktorius yg terdiri dari sel – sel olfaktori yg mengalami spesialisasi u/ indera penciuman.
- Mukosa hidung adalah  epitel bersilia dengan sel goblet yang memproduksi mukus.
- Bakteri dan partikel dari polusi udara yang terperangkap oleh mukus dan disapu oleh silia menuju faring.  Kebanyakan mukus ini akan ditelan dan bakteri akan dihancurkan oleh asam HCl dalam getah lambung.
FARING
- Adalah suatu pipa muscular di belakang rongga hidung dan mulut dan di depan vertebra servikalis.
- Terdiri dari tiga bagian, yaitu :
1. Nasofaring : bagian yang paling tinggi terletak di belakang kavitas nasalis. Fungsinya hanya merupakan suatu jalannya udara.
2. Orofaring : terletak di belakang mulut; merupakan jalan untuk udara dan makanan. Mukosanya berupa epitel gepeng bertingkat. Terdapat Jaringan limfatik yang berfungsi untuk menghancurkan patogen yg berpenetrasi ke mukosa
3. Laringofaring : bagian paling bawah faring. Bagian anteriornya membuka menuju laring dan bagian posteriornya menuju esophagus. Merupakan jalan untuk udara dan makanan.
LARING
Kotak suara yang menghubungkan faring dengan trakea. Tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh tiga kartilago tidak berpasangan (kartilago tiroid, kartilago krikoid , dan epiglotis ) dan tiga kartilago berpasangan ( kartilago ariteniod , kartilago kornikulata, dan kartilago kuneiform )ž.
1. Epiglotis ad/ kartilago yang paling atas, pd saat menelan  laring terangkat dan epiglotis menutup dibagian puncak untuk mencegah makanan masuk laring.ž
2. Mukosa laring ad/ epitel bersilia.  Silia mukosa mendorong ke atas untuk membuang mukus dan menangkap debu dan mikroorganisme.
TRAKEA
* Adalah pipa udara yang berbentuk tuba  serta terletak di atas permukaan anterior esophagus. Trakea merentang dari laring sampai ke puncak paru, tempat ia bercabang menjadi brokus kiri dan kanan
* Trakea terbuka disebabkan tunjangan sederetan tulang rawan / kartilago ( 16 – 20 buah ) yang berbentuk ( C ) tapal kuda
* Trakea dilapisi epitel bertingkat dengan silia dengan sel goblet,. Sel goblet yaitu sel yang menghasilkan mucus dan silia berfungsi menyapu partikel yang berhasil lolos dari saringan di hidung, kearah faring untuk kemudian ditelan atau diludahkan atau dibatukkan.
PERCABANGAN BRONKUS
1. Bronkus primer kanan dan kiri adalah cabang trakea; satu untuk masing – masing paru. Bronkus primer (utama) kanan berukuran lebih pendek, lebih tebal dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer .
2. Setiap bronkus primer bercabang 9 sampai 12 kali untuk membentuk bronki sekunder yang akan menuju lobus masing – masing paru ( tiga kanan, dua kiri )
3. Bronkus tersier dengan diameter yang semakin kecil yang disebut bronkiolus. Bronkiolus berakhir pada sebaran alveoli, suatu kantung udara di paru- paru.
PARU – PARU
Paru – paru adalah organ berbentuk pyramid seperti spons dan berisi udara, terletak terletak dikedua sisi jantung dalam rongga dada dan dilindungi secara melingkar oleh rongga yang dibentuk oleh  rangka iga dan berisi udara.
- Paru kanan memiliki tiga lobus; paru kiri memiliki dua lobus.
- Paru-paru pada permukaan medial masing2 paru terdapat hillus(akar) yang merupakan tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah bronki, pulmonar  dari paru
Pleura adalah membrane penutup yang membungkus setiap paru.
- Pleura parietal melapisi rongga toraks (kerangka iga, diafragma, mediastinum)
- Pleura visceral melapisi paru dan bersambungan dengan pleura parietal di bagian bawah paru.
- Rongga pleura ( ruang intrapleural ) adalah ruang postensial antara pleura parietal dan viseral yang mengandung  cairan serosa yang mencegah friksi dan menjaga kedua membran tetap bersama selama bernafas.
ALVEOLI
* Adalah tempat pertukaran gas pada paru – paru.
* Tersusun atas sel – sel alveoli tipe I, selapis epitel gepeng tipis untuk memungkinkan difusi gas.
* Dalam alveoli terdapat makrofag yang memfagosit patogen atau benda lain yang mungkin tidak tersapu keluar oleh epitel bersilia dalam bronkus.
* Masing-masing alveolus dilapisi lapisan tipis cairan jaringan yang sangat penting untuk difusi gas, karena suatu gas harus melarut dalam cairan agar dapat meninggalkan sel.
MEKANISME PERNAFASAN
-  Ventilasi adalah pergerakan udara dari dan keluar alveoli.
-  Pusat respirasi terdapat di medulla dan pons ( bagian dari otak )
- Otot – otot pernafasan adalah otot diafragma dan otot muskuli interkostale eksterni serta interni.
Dua aspek ventilasi adalah :
1.     Inhalasi / inspirasi
* Inhalasi (inspirasi)  adalah penarikan udara atau substansi lain  ke dalam paru – paru.
* Impuls motorik dari medula berjalan sepanjang nervus frenikus menuju diafragma, yang berkontraksi dan bergerak ke bawah.  Impuls sepanjang nervus interkostalis pada muskuli interkostale eksterni, yang menarik iga ke atas dan ke luar.
* Rongga dada mengembang dan mengembangkan pleura parietalis.
* Pleura viseralis bersatu dengan pleura parietalis dan mengembang kemudian mengembangkan paru-paru.
* Saat paru-paru mengembang, tekanan intrapulmonal akan turun drastis di bawah tekanan atsmosfer dan udara memasuki hidung melalui jalan napas menuju alveoli.
2.  Ekshalasi / ekspirasi
* Ekshalasi (ekspirasi) adalah proses penghembusan napas.
* Impuls mototrik dari medula menurun dan diafragma serta muskuli interkostale eksterni berelaksasi.
* Rongga dada menjadi lebih kecil dan mengompresi paru-  paru.
* Paru-paru yang elastis mengerut dan mengompresi paru-paru
* Ketika tekanan intrapulmonal meningkat di atas teknan atsmosfer, udara dipaksa keluar dari paru sampai kedeua tekanan menjadi sama lagi
* Dalam ekshalasi  kuat membutuhkan kontraksi otot-otot lain  yaitu kontraksi muskuli interkostales interni menarik iga ke bawah dan membawa lebih banyak udara keluar dari paru.  Kontraksi otot – otot abdomen, seperti muskuli rektus abdomen mengompresi organ – organ  abdominal dan menekan diafragma ke atas yang membawa udara keluar dari paru-paru.
Terdapat 3 tekanan berbeda dalam  ventilasi, yaitu:
1. Tekanan atmosfer : tekanan udara; 760 mmHg pada permukaan laut.  Semakin tinggi suatu tempat maka tek. atmosfer menurun.
2. Tekanan intrapleural : tekanan dalam ruang potensial pleura; tekanan ini selalu sedikit di bawah tekanan atsmosfer.
3. Tekanan intrapulmonal : tekanan dalam pohon bronkus dan alveoli.  Tekanan ini berfluktuasi antara di bawah dan di atas tek. atsmosfer selama masing-massing siklus pernapasan.
PERTUKARAN GAS
* Udara yang terinhalasi ( atsmosfer) adalah 21% O2 dan 0,04% CO2.  Udara yang terekshalasi adalah 16% O2 dan 4,5% CO2.
* Difusi O2 dan CO2 dalam tubuh terjadi karena gradien tekanan. Gas akan berdifusi dari daerah dengan tekanan parsial tinggi menuju daerah dengan tekanan parsial rendah.
* Tekanan parsial suatu gas ( P ) dinyatakan dalam satuan mmHg adalah tekanan yang dikeluarkan gas dalam suatu campuran gas, baik campuran dalam bentuk gas ataupun cairan seperti darah.
* Respirasi eksternal : Pertukaran gas antara udara dalam alveoli dan darah dalam kapiler pulmonal. PO2 dalam alveoli tinggi dan PO2 dalam kapiler  pulmonal rendah sehingga O2 berdifusi dari udara menuju  darah.  PCO2 dalam alveoli rendah dan PCO2 dalam kapiler pulmonal tinggi sehingga CO2 berdifusi dari darah menuju udara dan dihembuskan keluar.
* Respirasi internal : Pertukaran gas antara darah di kapiler sistemik dan cairan jaringan (sel). PO2 dalam kapiler sistemik tinggi dan PO2 dalam cairan jaringan rendah sehingga O2 berdifusi dari darah menuju cairan jaringan dan sel.  PCO2 dikapiler sistemik rendah dan PCO2 dalam cairan jaringan tinggi sehingga CO2 berdifusi dari cairan jaringan menuju darah.
VOLUME  PULMONAL
Volume udara dalam paru – paru dan kecepatan  pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur melalui spirometer.
Volume pulmonal dapat ditentukan :
1. Volume tidal ( VT ) adalah jumlah udara yang masuk dan keluar paru – paru selama pernafasan normal. Rata – rata volume tidal adalah 500 ml.
2. Volume cadangan inspirasi adalah jumlah udara melebihi volume tidal yang bisa dicapai dengan bernafas sedalam mungkin. Normalnya berkisar dri 2000 sampai 3000 ml.
3. Volume cadangan ekspirasi adalah jumlah udara  melebihi volume tidal yang bisa dikeluarkan dengan ekspirasi paling kuat. Normalnya berkisar  dari 1000 sampai 1500 ml.
4. Volume residual adalah jumlah udara yang tersisa di paru – paru sesudah ekspirasi terkuat. Rata – rata berkisar dari 1000 sampai 1500 ml.
5. Kapasitas vital adalah jumlah udara yang terlibat pada inspirasi terdalam yang diikuti oleh ekspirasi terkuat. Berarti total dari volume tidal, volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi. Jumlah rata – rata berkisar dari 3500 sampai 5000 ml.

Senin, 18 Juni 2012

Sistem Pencernaan Manusia

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
A. MAKANAN DAN FUNGSINYA BAGI MANUSIA
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia, diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui mkanan, manusia dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan garam mineral.
1. Karbohidrat
Karbohidrat terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-buahan, dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. Kalau kita konversikan I kalori = 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16,8 kilojoule.
Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula sederhana seperti glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh. Jika manusia mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan disekitar perut, ginjal, dan bawah kulit. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, kurus, semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit berkurang.
2. Protein
Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak, daging, susu, ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Protein berfungsi sebagai komponen struktural dan fungsional. Fungsi structural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh dan pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan dengan
fungsinya sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon dan enzim.
Selama proses pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan bantuan enzim pepsin di dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino inilah yang akan diserap oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat, setiap 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar.
3. Lemak
Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan lemak hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori atau 38 kilojoule.
4. Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai kompenen organic enzim yang disebut sebagai co-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yang larut dalam air dan lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda halnya dengan vitamin yang larut dalam air, bila jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan dibuang ke luar tubuh melalui urin. Kekurangan vitamin akan menyebabkan penyakit avitaminosis.
5. Garam mineral
Garam mineral dibutruhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai contoh, kalsium, sumbernya berasal dari susu, keju, daging, sayur-
sayuran. Berfungsi pembentukan darah, kontraksi otot, pembentukan tulang, dan gigi, dsb.

B. SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan. Kelenjar pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan antara lain sebagai berikut.
1. Mulut
Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan bagian penyusun email. Untuk perkembangan dan pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat tersebut harus ada di dalam makanan dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi semen yang melekatkan akar pada gusi.
Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri (insisor) yang berguna untuk memotong makanan, gigi taring (caninus) untuk mengoyak makanan, dan gigi geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Dan terdapat pula tiga buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis, sublingualis, dan submandibularis. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur yang mengandung enzim ptialin atau amilase, berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Pencernaan yang dibantu oleh enzim disebut pencernaan kimiawi. Di dalam rongga mulut, lidah menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah dan bercampur dengan air liur. Makanan ini kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat yang disebut bolus. Kemudian bolus dengan bantuan lidah, didorong menuju faring.
2. Faring dan esofagus
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk kedalam tekak )faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esophagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esophagus; suatu organ berbentuk tabung lurus, berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.
3. Lambung
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya secara mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone. Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu. Setelah melalui pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
4. Usus halus
Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Suatu lubang pada dinding duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan saluran getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju duodenum. Tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam amino. Amilase mengubah amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.
5. Usus besar
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon), bagian yang menurun (descending colon), dan berakhir pada anus. Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa. Sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dpat tercerna, misalnya selulosa.
Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bil kadar iar pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus.

C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada alat-alat sistem pencernaan antara lain:
1. Parotitis
Penyakit gondong yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.
2. Xerostomia
Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.
3. Tukak Lambung
Tukak lambung terjadi karena adanya luka pada dinding lambung bagian dalam. Maka secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi resiko timbulnya tukak lambung.
4. Appendiksitis
Appendiksitis atau infeksi usus buntu, dapat merembet ke usus besar dan menyebabkan radang selaput rongga perut.
5. Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses menjadi encer.
6. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi akibat penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan di dalam usus besar. Akibatnya, feses menjadi sangat padat dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Untuk mencegah sembelit dianjurkan untuk buang air besar teratur tiap hari dan banyak makan sayuran atau buah-buahan.